Gowa, Respublica- Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menginstruksikan jajarannya untuk segera mendirikan Posko Terpadu Bencana guna menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi di musim hujan.
Instruksi tersebut disampaikan Adnan saat memimpin Rapat Koordinasi bersama para Pimpinan SKPD, Kabag, dan Camat lingkup Pemkab Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, pada Senin (16/12/2024).
“Bentuk Posko Terpadu Kabupaten Gowa sebagai posko utama di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran. Di tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan, posko dibuat di kantor masing-masing,” ujar Adnan.
Untuk memastikan koordinasi berjalan optimal, Adnan menunjuk lima SKPD terkait sebagai penanggung jawab posko utama, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Sosial.
“Persiapkan posko mulai dari sekarang, dan pastikan sudah selesai hari ini atau besok. Posko di kecamatan, desa, dan kelurahan juga harus segera rampung. Nanti kita akan turun langsung untuk mengecek posko-posko tersebut,” tegasnya.
Adnan menjelaskan bahwa pembentukan posko ini bertujuan untuk menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan oleh BMKG akan terjadi pada akhir Desember 2024 hingga Februari 2025.
“Berdasarkan update prakiraan cuaca dari BMKG, puncak musim hujan diprediksi dimulai sekitar tanggal 20 Desember hingga Februari. Intensitas hujan baru akan menurun pada awal Maret, meskipun masih dalam musim hujan,” jelasnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Adnan juga meminta agar setiap posko dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk digunakan dalam penanganan bencana. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara camat, lurah, kepala desa, dan Tripika untuk terus memantau dan melaporkan kondisi wilayah masing-masing.
“Saya minta Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gowa rutin mengirimkan update prakiraan cuaca dari BMKG di grup komunikasi. Begitu juga camat, lurah, dan kepala desa harus aktif memberikan laporan kondisi terkini di wilayahnya,” tambah Adnan.
Langkah ini diambil untuk meminimalkan dampak bencana yang sering terjadi di musim hujan, seperti banjir dan tanah longsor, serta memastikan respons cepat jika terjadi keadaan darurat.
Comment