Tiga Kemungkinan Alasan Prabowo Mengganti Mendiktisaintek Satryo Soemantri

Makassar, Respublica — Brian Yuliarto yang menjadi Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) menggantikan Satryo Soemantri.

Reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo ini dilakukan berdasarkan pertimbangan dan hasil evaluasi.

Prabowo Subianto melakukan pergantian Menteri pada Rabu, 19 Februari 2025 pukul 16.00 WIB di Istana Negara.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai setidaknya ada tiga kemungkinan alasan Istana mendepak Satryo di Kabinet Merah Putih sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Mendiktisaintek.

Dilansir dari Tempo.co tiga kemungkinan tersebut menurut Ray, seperti perbedaan pandangan politik hingga polemik yang sempat menimpa Satryo menjadi alasan dibalik penggantiannya.

Satryo memang beberapa kali menimbulkan kontroversi hingga menjadi sorotan publik selama menjabat Mendiktisaintek.

Satryo pernah didemo pegawai kementeriannya pada pertengahan Januari 2025 lalu. Sebanyak 235 ASN Kemdiktisaintek menggelar aksi di depan kantor kementerian mereka pada Senin (20/1).

“Pertama itu karena peristiwa yang sebelumnya (demo ASN Kemendiktisaintek),” kata Ray.

Selain itu ia dianggap gagal menekan gerakan mahasiswa ‘Indonesia Gelap’.

“kedua mungkin dianggap gagal untuk menahan gerakan mahasiswa ‘Indonesia Gelap’,” tambahnya.

Ketiga, kata Ray, Satryo memiliki perbedaan penafsiran terkait dengan kebebasan akademik. Satryo, kata Ray, cenderung mendukung kebebasan akademik. Suatu hal yang berbanding terbalik dengan cara Presiden Prabowo Subianto memandang kehidupan kampus.

“yang ketiga boleh jadi cara pandang beliau (Satryo) memang agak beda dengan Prabowo, Pak Prabowo inginnya sejak dari kampus sudah nggak ada demo-demo. Sementara Menteri yang sekarang merasa itu kan kebebasan ekspresi, kebebasan akademik,” ucap Ray.

Comment