Makassar, Respublica – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar belum lama ini membukukan pendapatan tertinggi hingga mencatat laba bersih Rp812 juta. Plt Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, memastikan capaian tersebut lahir dari efisiensi, bukan dari kebijakan taksasi meteran air.
“Kerugian PDAM bisa tertutupi dengan efisiensi. Kaitannya dengan SK taksasi jauh sebenarnya,” ujar Hamzah Ahmad, Selasa, 19 Agustus 2025.
Pada triwulan I (Januari-Maret 2025), PDAM Makassar masih mencatat rugi Rp5,2 miliar. Hamzah Ahmad yang ditunjuk sebagai Plt Dirut bersama Nanang Sutarjo sebagai Plt Direktur Keuangan pada April lalu langsung melakukan pemangkasan di berbagai sektor untuk menekan kerugian.
“Efisiensi pertama adalah struktur organisasi yang terlalu gemuk, kita rampingkan. Pemerintah Kota sudah mengidentifikasi keuangan PDAM dalam kondisi tidak sehat, sehingga hanya menunjuk dua direksi dari sebelumnya lima. Itu saja sudah memberi efisiensi,” kata Hamzah.
Menurut dia, kebijakan tersebut menekan biaya operasional sekitar Rp250 juta per bulan. “Kerugian Rp5,2 miliar itu bisa terkoreksi. Termasuk dewan pengawas, tadinya lima orang, kini hanya satu. Artinya ada biaya operasional Dewas yang juga hilang,” lanjutnya.
Hamzah menegaskan efisiensi bukan hanya pada pejabat struktural. Bagian lain di PDAM juga terkena imbasnya, termasuk pengurangan pegawai kontrak.
“Periode lalu ada lima komite audit, kini tinggal satu. Ada pemangkasan pegawai kontrak, sehingga efisiensi kurang lebih Rp500 juta per bulan,” jelasnya.
Biaya operasional lain juga ikut ditekan. “Tunjangan yang dianggap ganda kita hilangkan. Misalnya staf yang merangkap sekretaris direksi, itu dulu ada tunjangan tambahan, sekarang kita hapus. Nilainya besar, bisa ratusan juta,” ujarnya.
PDAM juga memangkas jumlah konsultan dari 24 orang menjadi tiga. Biaya operasional pegawai dan pejabat struktural dipotong minimal 15 persen, termasuk biaya promosi, iklan, perjalanan dinas, hingga langganan media. “Biaya perjalanan dinas yang awalnya Rp3 miliar kita kurangi separuhnya. Inilah yang mengoreksi kerugian Rp5,2 miliar menjadi hanya Rp600 juta sekian,” katanya.
PDAM Makassar Punya 5.300 Pelanggan Baru
Dalam tiga bulan terakhir, PDAM juga menambah sekitar 5.300 pelanggan baru. Dari jumlah itu, 1.700 pelanggan muncul akibat pemerataan tekanan air.
“1.700 pelanggan baru ini tentu memberi potensi pendapatan. Kalau rata-rata membayar Rp80 ribu per bulan, itu ratusan juta,” kata Hamzah.
Program Wali Kota Makassar berupa sambungan gratis juga berkontribusi. “Ada 600 sambungan gratis yang sudah kita selesaikan. Sambungannya gratis, tapi tagihan bulanannya tetap dibayar masyarakat,” jelasnya.
PDAM juga menertibkan pencurian air. “Pemeriksaan dilakukan di berbagai titik, misalnya di Tallo. Tidak semua kita publikasikan, tapi ini nyata menekan kerugian,” ucapnya.
Selain itu, sekitar 3.000 pelanggan baru lahir dari peningkatan distribusi air berkat koneksi jaringan pipa di Pa’baeng-baeng. “Masyarakat yang sebelumnya tidak dapat air, kini bisa terlayani. Itu otomatis meningkatkan pendapatan perusahaan,” pungkas Hamzah.
Comment