Makassar, Respublica — Anggota DPR/MPR RI Rudianto Lallo menegaskan pentingnya penguatan identitas nasional sebagai respons atas meningkatnya degradasi moral di berbagai kalangan masyarakat, khususnya remaja dan pemuda. Fenomena tawuran, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, bullying, hingga berbagai bentuk kriminalitas disebutnya sebagai tanda menguatnya krisis karakter di tengah masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Rudianto Lallo dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bertema “Meneguhkan Identitas Nasional dalam Merespon Degradasi Moral Bangsa”, yang digelar Selasa, 25 November 2025, di Rumah Aspirasi Anak Rakyat, Jalan AP Pettarani No. 5 C, Kelurahan Sinrijala, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Dalam kegiatan tersebut, Rudianto menekankan bahwa nilai-nilai Empat Pilar—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—harus dihidupkan dalam ruang-ruang terkecil kehidupan sosial. “Saya berharap nilai-nilai Empat Pilar dapat diimplementasikan minimal dimulai dari keluarga, lingkungan pergaulan, hingga masyarakat sekitar,” ujarnya di hadapan peserta.

Ketua DPRD Kota Makassar periode sebelumnya yang kini duduk di Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem itu menilai identitas nasional merupakan fondasi terbentuknya nasionalisme. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergerus budaya asing yang dapat melunturkan karakter dan kearifan lokal.

“Identitas Nasional adalah bagian terpenting dalam membentuk nasionalisme sebuah bangsa. Jangan mudah terbawa arus budaya luar hingga membuat karakter kita kian pudar,” tegasnya.

Rudianto juga menyoroti kemajemukan bangsa sebagai modal penting menjaga kedaulatan negara. Menurutnya, keberagaman perlu diperkuat melalui pemahaman nilai-nilai kebangsaan agar tidak mudah diprovokasi oleh ancaman yang muncul dalam berbagai bentuk.

“Identitas bangsa adalah simbol kenegaraan. Tanpa itu, kita seperti negara tanpa wajah. Ada banyak musuh tanpa bentuk, penjajah yang berkedok modernitas dan perlahan menggerogoti dari dalam. Karena itu, peran setiap individu sangat penting dalam menata kembali moral bangsa,” pungkasnya.