Inovasi Personal AI Care Engine Antar Tim PTIK Raih Juara Dua

Makassar, Respublica — Tiga mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional.

Prestasi yang mereka hasilkan meraih juara dua dalam ajang Gorontalo Creativity Competition IT 2025 pada bidang User Interface dan User Experience (UI/UX), Sabtu (6/9).

ads

UI/UX merupakan bidang yang berfokus pada tampilan visual serta pengalaman pengguna. UI menitikberatkan pada desain elemen seperti warna, tipografi, dan tata letak agar menarik dan mudah digunakan. Sedangkan UX memastikan interaksi pengguna terasa nyaman, sederhana, dan memuaskan.

Tim yang meraih juara ini terdiri atas Andi Fitri Novianti selaku ketua tim, Muh. Asmar, dan Faldi Firmansyah.

Inovasi yang mereka ciptakan adalah Personal AI Care Engine (PACE), sebuah aplikasi kesehatan digital berbasis AI yang berfungsi sebagai pendamping pribadi untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Aplikasi ini memiliki beragam fitur, di antaranya diagnosis penyakit melalui scan untuk penyakit luar, pilihan gejala untuk penyakit dalam. Serta edukasi kesehatan visual, catatan medis digital, layanan konsultasi tenaga medis, serta penghubung ke fasilitas kesehatan terdekat.

Fitri mengungkapkan alasan di balik inovasi ini, yakni hasil riset tim yang menemukan banyak orang merasa bingung dan cemas ketika mencari informasi kesehatan di internet. Informasi yang tersedia sering kali tumpang tindih, tidak jelas, bahkan menyesatkan.

“Awalnya karena mengikuti instruksi lomba yang memberikan subtema tentang karya yang akan dibuat. Kami mencari dan mendapatkan informasi terkait, lalu menyimpulkan bahwa banyak orang termasuk kami sendiri sering merasa bingung dan cemas ketika mencari informasi kesehatan di internet. Informasinya memang cepat didapat, tetapi sering tidak jelas, tumpang tindih, bahkan menyesatkan,” jelasnya.

Proses pengerjaan karya ini tidak mudah. Setelah mendapatkan ide, mereka mulai menyusun konsep, merancang fitur dan desain, serta menyiapkan proposal.

Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah manajemen waktu di tengah padatnya jadwal perkuliahan. Namun, berkat kekompakan dan dukungan antaranggota tim, semua hambatan berhasil diatasi.

Dari usaha tersebut, tim akhirnya berhasil meraih juara dua. Fitri mengaku bangga dan lega atas pencapaian yang diraih.

“Pastinya bangga dan lega, karena semua waktu yang kami luangkan untuk mencari ide, begadang mengerjakan desain, dan menulis proposal akhirnya terbayarkan,” ujarnya dengan rasa syukur

Comment