Dosen dan Mahasiswa Keperawatan Ikuti Sarasehan Moderasi Beragama

Makassar, Respublica— Dua dosen dari Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, bersama seorang mahasiswa, mengikuti kegiatan Sarasehan Moderasi Beragama dengan tema “Moderasi Beragama Sebagai Aktivitas Bersama Menjaga Indonesia”.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar di Hotel Claro pada Minggu, (15/12/2024). Universitas Megarezky merupakan salah satu dari 10 kampus kesehatan yang diundang untuk mengikuti acara ini.

Menurut Dr. H. Saprillah, S.Ag., M.Si., Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melihat bagaimana moderasi beragama dipandang dari perspektif kesehatan.

“Karena mereka yang akan bekerja dipelayanan Kesehatan tentunya tidak boleh ada perbedaan terhadap semua pasien yang dihadapi,” ujarnya.

Pernyataan ini sejalan dengan prinsip yang diajarkan kepada semua mahasiswa keperawatan, bahwa seorang perawat harus memandang pasien secara holistik, mencakup aspek bio-psiko-sosio-spiritual.

Ns. Uni menjelaskan bahwa dalam penanganan awal pasien pada kasus gawat darurat, tidak perlu menanyakan agama pasien secara langsung, namun tetap penting untuk melakukan pengkajian mengenai agama yang dianut oleh pasien tersebut.

“Terlebih pada pasien yang membutuhkan penanganan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri pada pasien muslim boleh menggunakan terapi murottal, atau pada pasien dengan sakratal maut agar dapat dibimbing menuju kematian yang husnul khotimah,” papar Ns. Uni.

Selain itu, Apt. Alwiyah Nur Syarif, S.Farm., M.Si., sebagai Trainer Nasional, menyatakan bahwa Moderasi Beragama adalah upaya yang tiada henti, dengan keyakinan pada diri sendiri bahwa kita mampu.

Karena kehadiran kita di dunia ini merupakan bukti bahwa Sang Pencipta sudah mempercayai kemampuan kita untuk menjadi lebih baik. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak instansi, sehingga informasi mengenai moderasi beragama dapat dikenal lebih luas.

Comment