Makassar, Respublica— Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di delapan rumah sakit di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Rumah sakit ini beroperasi di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Sulsel dan mencakup RSUD Labuang Baji, RSUD Haji Makassar, RSUD Sayang Rakyat, RSKD Dadi, RSKD Gigi Mulut, RSKD Ibu dan Anak Fatima, RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, serta RSUD La Mappapenning di Kabupaten Bone.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan layanan kesehatan yang aman, nyaman, dan efisien dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Strategi peningkatan akses dan mutu layanan mencakup berbagai aspek, mulai dari fasilitas hingga digitalisasi.
Pada layanan rawat inap, rumah sakit telah dilengkapi dengan kamar yang nyaman sesuai kebutuhan pasien, mulai dari kelas dasar hingga VIP. Tenaga medis profesional bekerja selama 24 jam untuk memastikan kualitas perawatan yang optimal.
Untuk layanan rawat jalan, sistem pendaftaran online diterapkan guna mempercepat proses registrasi dan meminimalkan waktu tunggu.
Selain itu, rumah sakit ini menyediakan layanan multidisiplin dengan berbagai poli spesialis, seperti kardiologi, penyakit dalam, pediatri, dan lainnya.
Pemeriksaan laboratorium dan radiologi juga dipercepat, memungkinkan hasil diagnosis tersedia dalam satu hari.
Pemprov Sulsel juga memprioritaskan transformasi digital, seperti penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) yang memastikan penyimpanan data pasien lebih aman dan efisien.
Layanan telekonsultasi juga diperkenalkan untuk memberikan kemudahan konsultasi kesehatan tanpa perlu datang langsung ke rumah sakit.
Hasil transformasi ini tercermin dari peningkatan jumlah pasien yang dilayani. Sepanjang Januari hingga 27 Desember 2024, layanan rawat inap mencatat 45.513 pasien.
Rincian jumlah pasien meliputi RSUD Labuang Baji sebanyak 10.238 pasien, RSUD Haji 11.355 pasien, RSKD Ibu dan Anak Fatima 5.538 pasien.
Kemudian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 3.516 pasien, RSKD Gigi Mulut 253 pasien, RSUD Sayang Rakyat 4.126 pasien, RSKD Dadi 6.878 pasien, dan RSUD La Mappapenning 3.609 pasien.
Sementara itu, untuk layanan rawat jalan, tercatat sebanyak 236.111 kunjungan. Dengan rincian RSUD Labuang Baji 62.899 kunjungan, RSUD Haji 27.338 kunjungan, RSKD Ibu dan Anak Fatima 3.211 kunjungan.
Kemudian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 6.512 kunjungan, RSKD Gigi Mulut 54.208 kunjungan, RSUD Sayang Rakyat 30.864 kunjungan, RSKD Dadi 35.795 kunjungan, dan RSUD La Mappapenning 15.284 kunjungan.
Atas data tersebut, Pengamat Layanan Publik dan birokrasi pemerintahan, Dr Arief Wicaksono menhampaikan apresiasinya terhadap jumlah layanan Rumah Sakit pemerintah provinsi tersebut.
“Ini menjadi sebuah indikator bahwa rumah sakit pemerintah provinsi sudah baik layanannya. Dan ini jadi momentum untuk terus melakukan perbaikan,” ujar Arif Wicaksono.
“Jika based on kita, Rumah sakit pemerintah bekerja sama dengan BPJS, saat ini kan rumah sakit swasta juga sudah pakai BPJS. Sama sama BpJS, itu menandakan layanan RS pemerintah sudah semakin diminati,” tambah Arief Wicaksono.
Beberpaa waktu lalu, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya peningkatan layanan kesehatan ini.
Ia menegaskan, Pemprov Sulsel berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan fasilitas kesehatan sebagai bagian dari program pembangunan daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Sulawesi Selatan memiliki akses ke layanan kesehatan terbaik tanpa terkendala jarak atau fasilitas,” ujar Prof Zudan, Jumat, 27 Desember 2024.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan berkualitas.
Comment