UNM Cetak 4.722 Guru Profesional: Tingkat Kelulusan Meningkat Hingga 94,84 Persen

int.

Makassar, Respublica – Awal Januari 2025, Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mencetak 4.722 guru profesional. Hal ini ditandai dengan acara wisuda Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang digelar di Pelataran Phinisi UNM Makassar, pada Selasa, (21/01/2025).

Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses ini. Ia juga menekankan pentingnya keikhlasan, ketulusan, dan semangat dalam meningkatkan kepercayaan dan profesionalisme diri para lulusan PPG.

“Hari ini, Anda telah menyelesaikan tahapan tersebut dan mampu beradaptasi dengan zaman, Anda sudah disebut sebagai guru profesional. Lulusan PPG adalah calon guru yang berada di era milenial. Guru di era ini harus mampu menangkap pembelajaran dari masa lalu, menerapkannya di masa kini, dan memikirkan masa depan. Suatu proses luar biasa untuk meningkatkan kepercayaan dan profesionalisme diri,” ujar Prof. Karta Jayadi.

Prof. Karta juga menyampaikan bahwa pada tahun akademik 2024-2025, UNM kembali dipercaya untuk membina sebanyak 26.158 mahasiswa PPG dalam jabatan dan PPG prajabatan. Ini merupakan langkah strategis untuk mengisi kekosongan guru yang akan pensiun tahun ini.

“Pada tahun akademik 2024-2025, UNM kembali dipercayakan untuk membina guru PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan sebanyak 26.158 orang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rektor UNM menyebutkan bahwa angka kelulusan PPG periode Januari ini mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar pendidikan sudah terpenuhi, sehingga banyak orang dapat berfokus pada pengabdian secara optimal. Capaian kelulusan PPG yang tinggi menunjukkan betapa pentingnya dedikasi dan kerja keras para mahasiswa serta tenaga pengajar di UNM.

“Ada peningkatan kelulusan, yang berarti kebutuhan dasar primer sudah terpenuhi. Kelulusan kali ini mencapai 94,84 persen. Pada 2023, angka kelulusan berada di angka 90,73 persen, 2022 di angka 82,73 persen, dan 2021 di angka 78 persen. Peningkatan kelulusan ini menunjukkan bahwa kebutuhan mendasar sudah terpenuhi, sehingga semakin banyak orang yang berkiprah dan fokus pada posisi-posisi penting,” tutup Prof. Karta Jayadi.

Comment