UNM Dorong Pengolahan Limbah Laut Lewat Ukir 3D

Respublica, Takalar — Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar Workshop Ukir 3D Marine Debris di Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar. Rabu (14/5/2025)

Workshop ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun Anggaran 2025. Sebanyak 18 peserta mengikuti pelatihan yang digelar di aula Kantor Desa Laikang. Jumlah ini melebihi target awal sebanyak 15 orang.

ads

Kegiatan ini pula melibatkan lembaga kepemudaan LSABS Parewa Bessi dan Laskar Lipang Bajeng dan masyarakat Desa Laikang.

Workshop ini dirancang untuk mengajarkan teknik micro carving atau ukir 3D kepada masyarakat pesisir dengan menggunakan material dari limbah laut, seperti plastik bekas, kayu, hingga styrofoam

Pelatihan menghadirkan Agus Toni Wahyu Pribadi, seorang master ukir dari Turen, Malang, Jawa Timur, sebagai mentor utama. Ia didampingi Muhammad Asraf dari LSABS Parewa Bessi sebagai asisten mentor.

Kepala Pusat Pemberdayaan Seni, Budaya, dan Humaniora LP2M UNM, Dian Cahyadi, S.Sn., M.Ds., dalam paparannya pentingnya nilai-nilai kearifan lokal Bugis-Makassar seperti Pangadereng atau Pangadakkan—konsep hidup selaras dengan alam yang dinilai sangat relevan dengan upaya pelestarian lingkungan pesisir.

“Desa Laikang adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari. Ini sejalan dengan tujuan kami untuk mengembangkan keterampilan masyarakat tanpa meninggalkan akar budaya,” ujarnya.

Seluruh peserta menerima perlengkapan dasar ukir 3D sebagai modal latihan mandiri. Menurut panitia, keterampilan ini diharapkan bisa menjadi alternatif penghasilan baru berbasis ekonomi kreatif dan ramah lingkungan.

Kepala Desa Laikang, Nursalim Daeng Lingka, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini yang dinilai membuka wawasan masyarakat dalam mengelola limbah laut secara produktif. Hal senada disampaikan oleh Ketua Laskar Lipang Bajeng, Awaluddin Arif, dan Ketua LSABS Parewa Bessi, Andi Ashari, yang berharap pelatihan ini dapat diperluas ke daerah lain di Sulawesi Selatan.

Comment