FPN Gelar Aksi di Makassar, Desak Hentikan Genosida Palestina

Makassar, Respublica— Free Palestine Network (FPN) melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di kota Makassar. Tampak puluhan massa membawa bendera Palestina dan Indonesia. Selain membawa berbagai poster, di antara mereka memegang spanduk besar bertuliskan: “Stop Genocide in Palestine!”

“Kami ingin warga kota Makassar menjadi bagian dari gelombang solidaritas rakyat di berbagai kota di seluruh dunia yang telah dipersatukan dalam semangat solidaritas yang sama mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajah Israel”, ungkap Mauliah Mulkin, Koordinator Pokja FPN Makassar.

“Aksi kami ini adalah bentuk solidaritas nyata terhadap rakyat Palestina yang digenosida Israel. Kami mendesak dunia internasional menghentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina,”tegas Mauliah.

Massa aksi terlihat mulai berkumpul pukul 16.00 WITA di Anjungan Makassar, Pantai Losari Makassar. Beberapa dari mereka mengenakan pakaian layaknya dokter yang berumuran darah. Ada juga yang menggendong bayi yang dikafani sebagai simbol banyaknya anak-anak yang dibunuh Israel di Palestina.

Kemudian di lokasi, peserta aksi membuat berbagai konten video berdurasi 30–60 detik dan mengunggahnya di sosmed masing-masing. Beberapa orang melakukan orasi dan pembacaan puisi bergantian, sambil diselingi teriakan yel-yel mampus Israel, mampus Amerika.

Suasana aksi solidaritas untuk Palestina.

Setelah itu massa bergerak menuju masjid Amirul Mukminin untuk doa bersama. Kemudian massa aksi melakukan pawai menuju Sunset Quay, CPI.

Sementara itu dihubungi terpisah, Sekjen FPN, Furqan AMC, menyebut Israel telah bertindak arogan dan brutal selama ini karena dibackup Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

“80% senjata Israel disuplai oleh Amerika Serikat. Jika tidak dibackup USA, Israel sudah jauh-jauh hari collaps. Karena itu kita menuntut Amerika Serikat berhenti mensuplai senjata Israel,” tegas Furqan.

Tidak berhenti di Palestina, arogansi Israel berlanjut dengan menyerang ibu kota Iran, Tehran (13/6). “Serangan sepihak ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional,” jelas Furqan.

Sejumlah petinggi militer dan ilmuwan Iran dilaporkan gugur. Di antaranya Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), Hossein Salami dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.

Iran menganggap serangan Israel tersebut sebagai deklarasi petang. Iran kemudian membalas dengan mengirimkan rudal-rudal balistik yang menghujani Ibukota Israel Tel Aviv. Di antara yang disasar rudal Iran dan mengalami kerusakan signifikan adalah markas besar milter Israel. Komplek pentagon milik zionis tersebut rusak parah.

Comment