Makassar, Respublica— Iran telah melancarkan rentetan serangan rudal balistik ke wilayah Israel sebagai bentuk pembalasan atas serangan besar yang menargetkan fasilitas nuklir dan tokoh-tokoh militer senior Teheran.
Dentuman keras terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem pada Jumat malam, diiringi sirene yang meraung di berbagai penjuru Israel. Insiden ini terjadi setelah serangan dari Israel menyasar instalasi nuklir Iran, perwira tinggi militer, serta sejumlah ilmuwan.
Di tengah gempuran itu, sebuah kompleks apartemen modern di pusat Tel Aviv dilaporkan terkena dampak langsung. Tayangan dari lokasi menunjukkan kobaran api melahap beberapa unit apartemen, dengan asap tebal membubung dari bangunan tersebut.
Bangunan residensial di sekitar lokasi juga dilaporkan rusak berat. Jendela-jendela tampak hancur, sementara potongan logam bengkok menjuntai dari fasad bangunan. Apa sebenarnya rudal balistik yang digunakan Iran untuk memporak-porandakan Israel?
Mengenal rudal balistik

Dikutip dari situs Britannica, rudal balistik adalah senjata strategis berpemandu mandiri yang digerakkan oleh roket dan menempuh lintasan balistik untuk mengirimkan hulu ledaknya dari titik peluncuran ke target yang telah ditetapkan.
Rudal jenis ini mampu membawa berbagai jenis muatan, mulai dari bahan peledak konvensional hingga senjata kimia, biologis, atau nuklir.
Peluncurannya bisa dilakukan dari berbagai platform, termasuk pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, silo bawah tanah, hingga kendaraan peluncur bergerak di darat.
Rudal balistik strategis umumnya diklasifikasikan berdasarkan lokasi peluncurannya: ada yang diluncurkan dari darat, dan ada pula yang ditembakkan dari bawah permukaan laut melalui kapal selam.
Selain itu, klasifikasi juga dilakukan berdasarkan jangkauan. Terdapat dua kategori utama: rudal balistik jarak menengah (IRBM) dan rudal balistik antarbenua (ICBM).
IRBM memiliki jangkauan antara 600 hingga 3.500 mil, sementara ICBM mampu menempuh jarak lebih dari 3.500 mil. Saat ini, hampir seluruh rudal strategis berbasis darat tergolong ICBM.
Sementara sebagian besar rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) masih berada dalam kategori jarak menengah, kecuali model-model terbaru yang memiliki daya jangkau lebih jauh.
Comment