Siapkan Delegasi Terbaik, Ratusan Mahasiswa Ramaikan Seleksi MTQMN UNM 2025

Respublica, MAKASSAR — Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar seleksi internal untuk Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2025. Bertempat di Gedung Bahasa Arab, Kampus Gunung Sari, sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai fakultas mengikuti seleksi yang berlangsung selama 30 Juni Sampai 2 Juli 2025.

Peningkatan jumlah peserta dibandingkan tahun lalu menunjukkan antusiasme yang tinggi dari mahasiswa UNM terhadap pengembangan potensi keislaman dan intelektual melalui MTQMN.

“Antusiasme mahasiswa terus meningkat setiap tahunnya. Ini membuktikan bahwa MTQMN tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang pembinaan karakter Qur’ani di kalangan mahasiswa,” ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Dr. Arifin Manggau.

Seleksi ini mempertandingkan 15 cabang lomba, meliputi: Tilawatil Qur’an, Tartil Qur’an, Qira’at Sab’ah, Hifzhil Qur’an 10 Juz, Hifzhil Qur’an 20 Juz, Hifzhil Qur’an 30 Juz, Khaththil Qur’an Dekorasi, Khaththil Qur’an Kontemporer, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an, Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Bahasa Arab, Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Bahasa Inggris, Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an, dan Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW

Mahasiswa yang lolos pada seleksi tingkat universitas ini akan melanjutkan ke tahap Pra Nasional, yang merupakan tahapan penting untuk menjaring delegasi terbaik menuju MTQ Mahasiswa Nasional 2025.

“Peserta yang lolos akan kembali diseleksi di tingkat Pra Nasional. Ini adalah tahap krusial sebelum mereka tampil membawa nama UNM di panggung nasional,” tambah Arifin.

Adapun pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional 2025 akan digelar pada 6–9 Oktober 2025 di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Delegasi UNM yang terpilih nantinya akan didampingi tim pembina untuk mengikuti pelatihan intensif hingga hari pelaksanaan.

Ketua Panitia Prof. Ahmad Razak yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi menyebut bahwa proses seleksi dilakukan secara objektif dengan menghadirkan dewan juri profesional dari kalangan akademisi dan praktisi Al-Qur’an.

Comment