Desak MBG Diawasi Ketat, Muchlis Misbah: Makanan Jangan Terlalu Lama Disimpan 

Makassar, Respublica— Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan publik setelah muncul sejumlah kasus keracunan massal yang menimpa siswa di berbagai daerah.

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, hingga 25 September 2025 sebanyak 5.914 orang mengalami keracunan akibat konsumsi makanan dari program tersebut.

ads

Berkaca dari kasus itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar diminta menyiapkan langkah antisipatif dalam memantau dapur-dapur MBG agar dapat menyajikan makanan yang sehat dan sesuai standar gizi.

Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus keracunan MBG di beberapa wilayah. Ia berharap kondisi serupa tidak terjadi di Makassar.

“Program ini sangat bagus dan mulia. Hanya saja perlu dilakukan pemantauan ketat terhadap proses penyajian makanannya,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Sekretaris Hanura Makassar itu menekankan, pengawasan perlu dilakukan secara intensif oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar dengan memantau kebersihan dapur, penyimpanan bahan baku, hingga kualitas pemasok.

Ia juga menyoroti risiko penyimpanan makanan yang terlalu lama sebelum disajikan kepada siswa. Menurutnya, makanan yang dibiarkan berjam-jam dalam wadah dapat cepat basi dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

“Makanya, dapurnya yang harus disterilisasi atau dipantau ketat. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama di dalam tempatnya karena itu yang bisa membuat makanan yang baik menjadi tidak baik. Bayangkan misalnya kalau jam 1 malam dimasak, jam 10 baru disajikan,” tegasnya.

Menurutnya, keracunan yang terjadi di sejumlah daerah bisa dipicu dari nasi basi berjamur akibat penyajian yang tertunda. Hal tersebut perlu menjadi atensi Pemkot Makassar agar kejadian serupa tak terjadi di kota ini.

“Karena keracunan itu, bukan semuanya keracunan. Nasi itu sudah basi, berjamur, sudah banyak jamur di situ membuat orang mencret, sakit perut, muntah-muntah karena terlalu lama disajikan,” jelas Muchlis.

Pemerintah Kota Makassar kini menaruh perhatian serius terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan aman sekaligus memenuhi standar gizi.

Saat ini, tercatat 45 lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif beroperasi dengan total penerima manfaat mencapai 138.636 orang. Jumlah itu terdiri dari 136.645 peserta didik dan 1.991 penerima non-peserta didik kategori 3B.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga kualitas makanan dalam program tersebut.

“Untuk MBG, kita menunggu Peraturan Presiden (Perpres) baru, sambil terus melakukan koordinasi dengan semua sekolah untuk memastikan pengawasan berjalan baik,” tambah Appi.

Munafri menekankan, setiap penyedia makanan wajib mengantongi sertifikat higienis sebagai bentuk jaminan keamanan pangan.

“Yang paling penting adalah setiap penyedia memiliki sertifikat higienis. Itu menjadi standar utama agar masyarakat, terutama anak-anak, mendapat asupan bergizi yang aman,” ujarnya.

Comment