Makassar, Respublica — Mahasiswa Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Andi Syarifah Mutmainnah dan Nurul Latifah Rosadi, berhasil meraih juara III pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Matematika Tingkat Nasional 2025. Lomba ini diadakan Universitas Cendana prodi matematika, hasil final lomba diumumkan secara online pada, Kamis (4/9/2025).
Lomba LKTI telah digelar sejak 26 Mei – 8 Agustus 2025 dan penilaian karya pada 9 Agustus – 24 Agustus 2025. Setelah memperoleh enam finalis, tiga pemenang diumumkan secara langsung melalui Instagram resmi Universitas Cendana.

Mutmainnah sebagai finalis yang meraih juara tiga, menceritakan tentang ide karya tulis yang dibawakan. Berawal dari pengalaman pribadinya melihat temannya yang mengalami rabun jauh, hal itu membuatnya terinspirasi untuk menggabungkan matematika dengan pengendalian penyakit miopia.
“Ide mengkombinasikan matematika dan penyakit miopia (rabun jauh) ini karena saya punya teman kelas itu kacamatanya sudah tebal sekali, dan setiap belajar itu dia duduk paling depan, bahkan dengan duduk paling depan pun penglihatannya masih terganggu. Kadang bertanya ke saya tentang apa yang ditulis di papan. Bicara sebentar dengan dia, saya baru tahu kalau dia itu miopia, saya sadar bahwa penyakit ini mempengaruhi kualitas belajar dan produktivitas akademik pengidapnya, oleh karena itu saya berpikir dan cari literatur tentang pengendalian miopia ini sekalian dijadikan artikel ilmiah,” jelasnya.
Sebagai ketua tim, Mutmainnah berperan besar dalam penyusunan karya tulis tersebut. Ia menambahkan, tantangan terbesar yang dihadapi selama proses penyusunan adalah pada bagian pengembangan model matematika.
“Yang paling menantang itu bagian mengembangkan model matematikanya. Ribet sekali di situ dan banyak kali diulang-ulang, alurnya harus logis sesuai realita,” katanya.
Meski penuh tantangan, Mutmainnah mengaku banyak pelajaran penting yang ia dapatkan selama mengikuti lomba tersebut.
“Banyak sih pelajaran pentingnya, mulai dari belajar mengkombinasikan teori matematika ke dalam konteks realita seperti pada kasus miopia ini, sekaligus melatih saya bagaimana menulis karya ilmiah dengan sistematis dan mengembangkan public speaking saya,” tutupnya
Comment