Makassar, Respublica — Tim Presira Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Negeri Makassar (UNM) menghadirkan inovasi edukatif berbasis budaya lokal melalui karya Smart Comic berjudul “Siri’ Na Pacce: Komik Kearifan Lokal sebagai Perisai Melawan Kekerasan Seksual pada Anak.”
Karya ini dikembangkan sebagai media pembelajaran interaktif untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak usia dini dengan pendekatan nilai-nilai kearifan lokal Bugis-Makassar.

Salah satu anggota tim Presira menjelaskan bahwa gagasan Smart Comic berawal dari keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual pada anak di Indonesia.
“Smart Comic ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kekerasan seksual pada anak di Indonesia,” ungkapnya.
Tim kemudian memadukan unsur budaya lokal dengan konsep edukasi modern. Nilai Siri’ na Pacce’ dijadikan dasar moral utama dalam setiap narasi komik. Siri’ menggambarkan rasa malu terhadap perilaku yang mencederai martabat, sedangkan Pacce’ menanamkan nilai empati dan kasih sayang terhadap sesama.
“Nilai-nilai Siri’ na Pacce’ kami integrasikan sebagai fondasi moral dalam Smart Comic. Siri’ mengajarkan rasa harga diri, sementara Pacce’ menumbuhkan belas kasih dan empati,” jelas anggota tim lainnya.
Smart Comic dikembangkan dalam dua format — versi cetak dan digital — agar mudah diakses oleh masyarakat. Dalam versi digitalnya, komik ini memuat cerita edukatif tentang pentingnya menjaga tubuh, mengenali bentuk sentuhan yang pantas dan tidak pantas, serta dilengkapi permainan interaktif dan lembar latihan di akhir cerita.
Karya tersebut dapat diakses melalui tautan digital berikut:
Smart Comic – Siri’ Na Pacce.
Inovasi ini mendapatkan sambutan positif dari guru, orang tua, hingga anak-anak di sekolah mitra. Mereka menilai pendekatan visual dan interaktif dalam Smart Comic membuat materi sensitif lebih mudah dipahami tanpa menimbulkan rasa takut atau malu.
“Implementasinya disambut luar biasa. Guru dan orang tua sangat mengapresiasi karena Smart Comic memudahkan penyampaian isu sensitif dengan cara yang ramah anak,” tutur salah satu anggota tim.
Comment