Makassar Siap Gelar Festival Cap Go Meh 2025 dengan Ragam Inovasi Baru

Makassar, Respublica— Kota Makassar akan kembali semarak dengan perayaan Cap Go Meh melalui acara Jappa Jokka Cap Go Meh 2025.

Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI)  Sulsel bertindak sebagai penyelenggara akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar.

Acara ini akan berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu hingga Minggu, 8–9 Februari 2025, dengan tema Growth in Harmony and Prosperity. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan akan berpusat di kawasan Pecinan di Jalan Sulawesi.

Ketua PERMABUDHI Sulawesi Selatan, Yonggris Lao, menyebutkan bahwa perayaan tahun ini hadir dengan sejumlah inovasi dan rangkaian acara baru untuk memperingati penyelenggaraan yang ke-20 tahun.

“Kali ini kita adakan dua hari berturut-turut. Kita memberi kesempatan kepada masyarakat bisa belanja, berkuliner, dan berinteraksi lebih lama,” ungkap Yonggris, yang ditemui usai mengikuti rapat koordinasi di Balai Kota Makassar, Jumat (10/10/25).

Perayaan dua hari

Untuk pertama kalinya, festival ini akan berlangsung selama dua hari, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya satu hari.

Menurut Yonggris, perpanjangan durasi ini bertujuan memberikan lebih banyak kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati beragam kegiatan. Mulai dari belanja, wisata kuliner, hingga berinteraksi dengan berbagai komunitas.

Acara ini juga akan melibatkan antara 150 hingga 200 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mayoritas dari sektor kuliner, untuk mendukung perekonomian lokal.

“Ada tiga kelompok barisan. Barisan pertama itu kita sebut dengan barisan NKRI, bawa lambang burung Garuda. Lalu ada marching band, dan pasukan bendera,” ujarnya.

Setelah itu ada barisan Bhinneka Tunggal Ika yang memakai pakaian adat. Akan tampil sekitar 100 orang dari Tionghoa peranakan. Setelah itu ada barisan prosesi Cap Go Meh. Barisan ritual yang arak-arakan dewa,” jelas Yonggris.

Hadirkan berbagai kegiatan baru

Selain itu, ada pula berbagai rangkaian kegiatan yang baru dilaksanakan pada tahun ini, seperti Heritage Run, dan Kejuaraan Barongsai.

Khusus untuk Heritage Run, acara ini mengusung konsep fun run dengan rute sepanjang lima kilometer. Peserta akan melalui rute kawasan Pecinan Kota Makassar.

“Tujuannya adalah agar kawasan kota tua kita itu diperkenalkan. Daerah Pecinan, ada Masjid Arab dan lain-lain,” sebut Yonggris.

Saat ini,  pihak penyelenggara sudah membuka pendaftaran. Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah pendaftar yang hampir memenuhi kuota.

“Pendaftaran kita target 1.000 saja. Kalau tidak salah sudah sekitar 600 pendaftar. Ini bukan perlombaan siapa cepat tapi ini fun run, tidak dibatasi waktunya, yang penting masuk finish, semua dikasih medali,” ungkap Yonggris.

Sementara itu, Kejuaraan Barongsai juga menjadi salah satu kegiatan unggulan yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Yonggris menyebutkan, sebanyak 14 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan turut ambil bagian.

“Mereka memperebutkan piala dengan hadiah total Rp20 juta. Akan dipertandingkan 4 kategori, yaitu lantai, kecepatan, halang rintang, lalu ada eksibisi tampil yang tonggak,” jelasnya.

Dimeriahkan berbagai panggung hiburan

Berbagai panggung hiburan juga akan memeriahkan acara, baik dari panggung utama maupun tenant sponsor. Artis lokal seperti Ridwan Sau bakal tampil untuk menghibur pengunjung.

“Sebenarnya panggung utama itu ada dua. Satu di utara, satu di selatan. Tetapi panggung kecil dari setiap tenant juga ada. Seperti misalnya dari Sosro, bank-bank, Yamaha. Artisnya ada Ridwan Sau,” pungkas Yonggris.

Pemerintah Kota Makassar turut mengambil peran penting dalam mendukung kelancaran acara. Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat.

Termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, hingga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Mereka memastikan kesiapan dari segi keamanan, kesehatan, lalu lintas, dan fasilitas penunjang lainnya.

Dengan beragam inovasi dan kolaborasi antara komunitas lokal, pemerintah, dan pelaku usaha, berharap Jappa Jokka Cap Go Meh 2025  menjadi perayaan yang lebih meriah, sekaligus mempromosikan potensi budaya dan ekonomi Makassar.

Comment