Makassar, Respublica— Gelaran demokrasi tingkat lingkungan di Kota Makassar memasuki fase penting setelah pemilihan Rukun Tetangga (RT) serentak digelar pada Rabu (3/12/2025).
Proses pemilihan yang berlangsung di seluruh kecamatan ini berjalan dengan suasana yang dinilai semakin matang, transparan, serta menjunjung prinsip jujur dan adil.

Agenda besar memilih pengurus RT—yang tahun ini pertama kalinya digelar bersamaan hingga pemilihan RW pada 8 Desember—menjadi momentum baru bagi warga untuk menata struktur kepemimpinan tingkat dasar.
Pelaksanaan serentak ini bukan hanya rangkaian administratif tahunan, tetapi bagian dari realisasi janji politik Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang pernah ia suarakan pada Pilwalkot 2024.
Komitmen tersebut kini diwujudkan melalui penyelenggaraan pesta demokrasi yang memberi ruang lebih luas bagi partisipasi warga. Pemerintah Kota Makassar mendorong masyarakat memilih pemimpin lingkungan yang sanggup bekerja langsung menangani dinamika sosial di wilayah masing-masing.
Wali Kota Munafri Arifuddin kembali menekankan bahwa pemilihan RT dan RW memiliki makna lebih besar daripada sekadar memilih figur. Menurutnya, yang harus dipilih adalah mereka yang siap mengemban tanggung jawab penuh untuk warga.
“Untuk pertama kalinya, pemilihan RT dan RW digelar secara serentak sebagai pesta demokrasi warga di tingkat paling dekat dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Pemilu lokal yang kerap disebut sebagai pemilihan raya tingkat lingkungan ini menjadi tonggak baru bagi Makassar. Komitmen Munafri Arifuddin bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham untuk menghadirkan tata kelola yang lebih terbuka kini tampak nyata melalui proses ini.
Pemilihan serentak menjadi simbol bahwa demokrasi akar rumput dapat berkembang lebih sehat dan responsif terhadap kebutuhan warga.
Dengan mekanisme yang lebih transparan dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, Makassar memasuki babak baru praktik demokrasi yang tumbuh dari bawah—lebih dekat, lebih nyata, dan lebih dirasakan manfaatnya oleh warga.
“Masyarakat sudah menentukan pilihan, menentukan pemimpin paling dekat dengan rumah mereka, sosok yang setiap hari mereka jumpai, sapa, dan percaya,” sambung Appi.
Model pemilihan terbuka memberi kesempatan bagi warga untuk menilai langsung siapa yang paling layak menjadi penghubung antara mereka dan pemerintah kota.
Munafri, yang terus mengikuti perkembangan pascapemilihan, menegaskan bahwa proses ini bukan sekadar pergantian pengurus. “Ini bukan hanya soal memilih figur, tetapi memilih mereka yang benar-benar siap bekerja untuk masyarakat,” tegas Munafri.
Usai pemilihan, ia juga menyampaikan pesan penting agar seluruh pihak menjaga suasana kondusif dan memprioritaskan persatuan. Menurutnya, seorang ketua RT terpilih harus mampu merangkul semua pihak, termasuk mereka yang belum berhasil.
“Serta menjaga harmoni, dan memastikan seluruh warga tetap berada dalam satu barisan kebersamaan,” tutur Munafri.
Ia mengingatkan bahwa demokrasi di tingkat lingkungan harus menjadi ruang pembelajaran tentang kedewasaan politik, solidaritas, dan semangat untuk membangun bersama.
Para pemimpin lingkungan diharapkan bekerja inklusif dan memastikan semua warga mendapat pelayanan tanpa kecuali. “Menjaga soliditas, memperkuat pelayanan dan menghadirkan solusi yang cepat bagi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Appi, sapaan akrab Wali Kota, kembali menegaskan bahwa aspek terpenting dari keseluruhan rangkaian pemilihan adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Ia mengingatkan warga agar tidak terjebak dalam konflik pilihan.
Politisi Golkar itu menekankan pentingnya menyatukan kembali seluruh warga demi kelancaran pembangunan. Dalam arahannya kepada ketua RT terpilih, ia memberi pesan agar tidak larut dalam euforia kemenangan.
“Yang paling penting adalah menjaga keamanan dari seluruh pelaksanaan kegiatan ini. Yang menang, tolong dirangkul yang kalah. Yang kalah, konsolidasi ke yang menang,” tegasnya.
Ia menilai RT dan RW adalah ujung tombak pelayanan. Karena itu, harmoni antarwarga menjadi syarat utama agar layanan publik berjalan tanpa hambatan maupun sekat politik.
“Pemilihan telah selesai. Tidak ada lagi kubu A atau kubu B. Yang ada sekarang adalah warga kita semua. Saya berharap para RT terpilih segera merangkul yang kalah, ajak bersama-sama membangun lingkungan,” ujar Wali Kota.
“Perbedaan pilihan itu biasa, tapi setelah pemilihan kita kembali pada satu tujuan, menjadikan lingkungan kita lebih baik. RT/RW harus menjadi figur pemersatu,” tambahnya.
Ia berharap tidak muncul kelompok atau barisan pascapemilu yang dapat memicu ketegangan baru. Pemerintah Kota mengajak seluruh pihak kembali bersatu, menjaga stabilitas, serta memastikan pelayanan masyarakat berjalan cepat dan merata.
“Dengan semangat kebersamaan, Pemerintah Kota Makassar, dan pelayanan masyarakat di tingkat RT/RW dapat semakin cepat, responsif, bagi seluruh warga tanpa terkecuali,” harapnya.
Comment