Makassar, Respublica — Dinamika sosial di era digital terus menghadirkan tantangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Arus informasi yang deras, ditambah dengan maraknya media sosial, kerap memicu kesalahpahaman, polarisasi, hingga konflik antar kelompok. Di tengah kondisi tersebut, keberagaman budaya dan agama di Kota Makassar menjadi kekuatan sekaligus ujian bagi ketahanan nasional.
Kondisi inilah yang mendorong Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, untuk kembali menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi dalam menjaga harmoni sosial.

Melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Rudianto Lallo mengajak masyarakat untuk tidak sekadar memahami, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sosialisasi tersebut digelar pada Selasa, 9 Desember 2025, di Rumah Aspirasi, Jalan AP Pettarani No. 5 C, Kota Makassar. Kegiatan yang mengusung tema “Perkuat Toleransi Masyarakat, Kita Jaga NKRI Sebagai Pilar Utama Bangsa” itu dihadiri ratusan peserta dari berbagai latar belakang dan wilayah di Kota Makassar.
Sepanjang kegiatan, suasana diskusi berlangsung interaktif. Peserta aktif menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka terkait tantangan toleransi di lingkungan masing-masing. Dalam forum itu, Rudianto Lallo menyoroti peran media sosial yang kerap mempercepat penyebaran narasi provokatif dan intoleran, sehingga berpotensi menggerus persatuan bangsa.
Rudianto Lallo menekankan pentingnya kecakapan bermedia sosial yang dibingkai oleh nilai-nilai kebangsaan. Menurutnya, masyarakat perlu menjadikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai rujukan moral dan etika dalam menyikapi setiap informasi yang beredar.
“Kita harus bijak dalam bermedia sosial. Empat Pilar bukan sekadar hafalan, tetapi panduan hidup untuk membangun toleransi dan memperkuat NKRI di tengah arus informasi yang kacau,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam isu-isu sektarian yang memecah belah. Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi, UUD 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan, Rudianto Lallo meyakini perbedaan justru dapat dirajut menjadi kekuatan bersama.
“Mari jadikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai benteng toleransi di era digital hari ini,” pungkasnya di hadapan peserta.
Comment