Makassar, Respublica— Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berencana menggelar perayaan budaya skala besar dalam rangka menyambut Hari Kebudayaan Nasional.
Rencananya, kegiatan ini tidak hanya berlangsung sehari atau dua hari, melainkan selama satu bulan penuh, mulai 17 September hingga 17 Oktober mendatang.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, sudah lebih dulu menyampaikan gagasan ini saat membuka Festival Bulan Budaya pada 14 Agustus 2025 lalu. Ide tersebut kemudian mendapat sambutan positif dari legislatif.
Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Andi Makmur Burhanuddin, menilai langkah itu dapat membuka ruang lebih luas bagi masyarakat untuk mengenal dan menikmati kekayaan budaya lokal.
“Karena penting kiranya masyarakat mengetahui budaya lokal kita yang terekspos secara maksimal. Kalau dilaksanakan hanya sehari atau dua hari, lalu kemudian itu pun hanya ditonton para pejabat, saya pikir itu terkesan hanya acara seremoni,” ucapnya.
Menurut legislator fraksi PKB tersebut, festival dengan durasi sebulan penuh bisa memberi dampak nyata, terutama bagi generasi muda.
“Sehingga dengan adanya itu (rencana festival budaya selama satu bulan penuh) bisa menjadi sebuah harapan baik yang di mana kebudayaan kita sudah bisa disaksikan oleh masyarakat, khususnya anak muda kita di masa yang akan datang. Secara pribadi, saya setuju dengan usulan itu,” ujarnya.
Andi Makmur yang mewakili Dapil V Makassar menekankan pentingnya susunan acara yang matang. Menurutnya, setiap hari harus ada agenda berbeda agar festival benar-benar hidup.
“Tinggal mungkin kalau sarannya tentu bersekuensi pada anggaran, dan alokasi anggarannya di mana. Maka dari itu, dengan adanya niatan pemerintah kota untuk memasukkan di anggaran APBD pokok di 2026, saya pikir tinggal didiskusikan dengan DPRD,” pungkasnya.
Comment