Makassar, Respublica— Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menggulirkan salah satu program prioritas yang menyita perhatian publik: iuran sampah gratis. Program ini secara khusus ditujukan bagi warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, Munafri telah menginstruksikan seluruh camat dan lurah agar segera melakukan pendataan warga. Instruksi ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor: 660-01/109/S.Edar/DLH/11/2025 tentang pelaksanaan pendataan objek retribusi sampah.
Pendataan mencakup tiga kategori, yaitu rumah tangga, bisnis, dan industri. Untuk rumah tangga, pendataan bertujuan mengidentifikasi klasifikasi retribusi sekaligus menentukan warga yang tergolong miskin.
Indikator yang digunakan mengacu pada daya listrik, yakni 450-900 volt ampere (VA), sebagai penanda rumah tangga miskin.
Program ini mendapat dukungan dari sejumlah legislator, termasuk Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis A. Misbah. Ia menyebut program ini sebagai langkah maju yang belum pernah diambil oleh wali kota sebelumnya.
“Bagi saya program ini adalah langkah maju di bandingkan Wali Kota Makassar sebelumnya. Karena program ini sangat bermanfaat dan sangat menguntungkan masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).
Ia juga sepakat bahwa penggunaan daya listrik sebagai indikator cukup relevan, karena mencerminkan tingkat kemampuan ekonomi warga. Rentang daya 450–900 volt ampere (VA) dijadikan acuan untuk mengidentifikasi rumah tangga miskin.
Warga yang menggunakan listrik di atas angka tersebut dinilai mampu dan tidak perlu mendapatkan subsidi iuran sampah, karena mereka sanggup menanggung biaya listrik yang lebih besar.
Selain itu, program ini juga mencerminkan semangat gotong royong di tengah masyarakat Makassar. Ketika warga yang mampu tetap membayar iuran, secara tidak langsung mereka ikut membantu meringankan beban warga lain yang kurang mampu.
“Jadi kita sekaligus dapat membantu sesama dengan membayar iuran sampah jika memang kita mampu. Sehingga masyarakat yang tidak mampu dapat diberikan program iuran sampah gratis. Jadi sama halnya kita telah ebantu saudara kita sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan, bahwa program ini akan berjalan secara pelan-pelan. Sambil melihat peluang untuk meningkatkan iuran sampah dari bangunan-bangunan komersial agar bisa saling menutupi.
“Karena akan ada proses peningkatan pembayaran iuran sampah kepada bangunan-bangunan komersil seperti hotel dan restoran. Kita akan atur berapa nilainya supaya proses pendapatan itu tidak anjlok. Sehingga kita mulai dari miskin ekstrem,” ujarnya.
“Ini tak bisa langsung karena harus yang paling pertama Perwalinya harus muncul dulu. Perwali harus ada dan kemudian kita menentukan orang yang ingin disasar berapa banyak dan anggarannya seperti apa,” tandasnya.
Comment