Tekad Lintas Provinsi Nur Annisa Irzi Rahmadani Warnai Pelaksanaan UTBK di UNM

Nur Annisa Irzi Rahmadani Asal Sulawesi Barat Warnai Pelaksanaan UTBK di UNM

Respublica, Makassar — Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025.

Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan UTBK 2025 di UNM terjadi peningkatan yang cukup signifikan. UNM menyediakan total 11.423 kursi bagi mahasiswa baru pada tahun akademik 2025.‎

‎Jumlah ini terbagi dalam tiga jalur penerimaan, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) sebanyak 3.521 kuota, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebanyak 5.107 kuota, dan jalur Mandiri sebanyak 2.795 kuota.

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SNBT di UNM telah sukses dilaksanakan selama 14 sesi, mulai dari 23 April hingga 29 April 2025, yang dibagi dalam dua sesi, pagi dan siang.

Jumlah tersebut pendaftar yang mengikuti ujian di UNM sebanyak 14.835 orang, naik 877 peserta dari tahun 2024 yang berjumlah 13.958 orang.

Sementara itu jumlah pendaftar tahun yang memilih UNM sebagai kampus tujuan untuk melanjutkan pendidikan ini tercatat 31.698 orang.

Di tengah puluhan peserta tersebut, kisah Nur Annisa Irzi Rahmadani menceritakan pengalaman tersendiri selama mengikuti tahapan UTBK.

Siswi SMAN 1 Polewali Mandar asal Sulawesi Barat ini menunjukkan tekad luar biasa untuk menempuh pendidikan tinggi dengan menyeberangi provinsi sejauh 250 kilometer menuju Makassar demi mengikuti UTBK di Kampus UNM Parangtambung.

“Saya mempersiapkan diri dengan belajar secara konsisten sejak jauh hari, dan selalu mengikuti tryout online maupun offline,” jelas Nur (03/05/2025).

Meski telah melakukan persiapan matang, Nur mengaku tetap menghadapi tantangan emosional selama proses ujian, terutama rasa gugup yang sempat mengganggu fokusnya.

“Kesulitan yang saya hadapi adalah merasa gugup, dan kadang kurang fokus (sebagai) pengaruh (dari) rasa gugup,” terangnya.

Namun, keyakinannya atas persiapan yang telah dilakukan membantu Nur mengatasi hambatan tersebut. Tak hanya semangat belajar, pilihan jurusannya pun mencerminkan kepedulian sosial yang tinggi.

Ia memilih jurusan Bimbingan Konseling dengan harapan bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang mengalami berbagai persoalan.

“Jurusan yang saya pilih adalah bimbingan konseling, alasannya (karena) saya ingin membantu seseorang dan memberikan solusi atas masalah pribadi, sosial, maupun akademik yang mereka hadapi,” ujarnya.

Harapan Nur tak hanya sebatas diterima di UNM, tetapi juga untuk berkembang secara holistik selama masa perkuliahan.

“Selain diterima kuliah (oleh) UNM, saya berharap bisa aktif mengembangkan diri secara akademik maupun non-akademik selama kuliah,” pungkas Nur.

Citizen Journalism: Haslinda

Comment