Makassar, Respublica— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar memperkuat langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
Upaya ini difokuskan pada wilayah daratan hingga perairan laut yang dinilai memiliki tingkat risiko cukup tinggi. Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, mengatakan peningkatan kewaspadaan dilakukan melalui koordinasi lintas sektor serta pengawasan langsung.

Salah satu langkah konkret yang dijalankan adalah patroli laut sekaligus penyampaian peringatan dini kepada masyarakat pesisir.
“Kami lakukan juga patroli laut, siaga menyampaikan imbauan, khususnya bagi nelayan, pelaku wisata bahari, serta pengguna transportasi laut dan aktivitas wisata perairan. Dan petugas BPBD tetap siaga di pesisir,” jelas Muhammad Fadli, Minggu (28/12/2025).
Berdasarkan data cuaca terbaru, wilayah perairan Selat Makassar diperkirakan berpotensi mengalami kondisi ekstrem yang cukup membahayakan.
Ancaman tersebut berupa hembusan angin kencang dengan kecepatan mencapai sekitar 14 knot, disertai gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian hingga tiga meter.
Menurut Fadli, kondisi ini memiliki risiko serius terhadap keselamatan jiwa maupun keamanan sarana pelayaran laut.
“Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya nelayan, pelaku wisata bahari, dan pengguna jasa transportasi laut, untuk sementara waktu menghindari aktivitas di wilayah perairan,” imbuh Fadli.
BPBD Kota Makassar juga menekankan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap imbauan tersebut. Aktivitas melaut maupun wisata perairan diminta untuk ditunda selama cuaca ekstrem masih berlangsung.
Warga pesisir juga diingatkan agar mengamankan perahu, kapal kecil, dan perlengkapan melaut guna mencegah kerusakan akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
“Masyarakat diharapkan terus memantau informasi cuaca resmi dari instansi terkait serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama,” tambahnya.
Sebagai bagian dari kesiapan operasional, BPBD Kota Makassar telah menyiagakan dua unit perahu karet rescue standar yang dapat segera digunakan dalam operasi evakuasi maupun penyelamatan apabila terjadi kondisi darurat.
Selain itu, BPBD membuka akses layanan pengaduan dan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan cepat akibat dampak cuaca ekstrem.
Layanan tersebut tersedia melalui nomor darurat 112, aplikasi Lontara+, serta hotline BPBD Kota Makassar di nomor 081551121112.
“Pemerintah Kota Makassar mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan, serta bersama-sama mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan rilis resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat 12 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi dalam waktu dekat.
Wilayah tersebut mencakup Kabupaten Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng, Takalar, serta Kota Makassar.
Sejumlah daerah bahkan telah masuk dalam kategori waspada hingga awas, sehingga memerlukan langkah antisipasi yang lebih intensif.
Kondisi ini dinilai rawan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor, terutama di wilayah perbukitan dan daerah aliran sungai.
Comment